Geoscience Journey Kutai Basin and Delta Mahakam: Grabbing Sungai Mariam, Coring Pulau Datu dan Recent Animal Trace di Muara Bujit

Kalimantan

Ini merupakan hari pertama kami untuk memulai fieldtrip. Diawali dengan sarapan pagi di tempat kami menginap. Selesai sarapan, Mas Purnama selaku koordinator lapangan menjelaskan beberapa teknis untuk kegiatan fieldtrip beserta tempat tujuan. Kepada peserta dijelaskan safety prosedur untuk kegiatan di Lapangan Perairan. Pagi itu cuaca dalam perjalanan begitu cerah. Selepas menggunakan bus kami berpindah menaiki sea truck untuk menuju lokasi fieldtrip yang berada di kawasan Sungai Mahakam.

Tujuan pertama adalah Sungai Mariam, anak sungai dari Sungai Mahakam dengan Pak Andang Bachtiar menjelaskan tentang kondisi geologi Sungai Mahakam, sumur minyak di Kutai Basin. Sedangkan tim GDA melakukan grabbing dibantu awak kapal. Tidak ada kerikil yang diamati pada thalweg, yang ditemukan di hulu dekat Danau Kutai. Secara umum sedimen-sedimen yang terendapkan di sepanjang aliran Sungai Mariam berasal dari batuan sedimen yang berumur Miosen. Kami mendapati bagian terdalam dari fluvial tidak selalu berbutir kasar, dan dalam kasus ini; keterdapatan batuan tersebut terdiri dari lempung yang kohesif.

Dalam tengah perjalanan, kapal yang kami tumpangi mengalami masalah pada mesin karena tersangkut kotoran. Awak kapal membersihkannya kemudian kapal jalan kembali. Sebelum mencapai stop site III atau yang kita sebut dengan Pulau Datu, kapal berjalan lambat karena harus melewati perkampungan warga di daerah bakau. Jika ada kapal yang ngebut, bisa jadi warga akan marah karena akan memicu ombak sehingga bisa merusak tambak mereka.

Sesampainya di Pulau Datu, kondisi disana masih pasang sehingga kami memutuskan untuk menuju ke stop site berikutnya sambal menuju kondisi surut di Pulau Datu.

Penjelasan Pak Andang Bachtiar tentang kondisi delta front, daerah tidal yang terdapat pada sedimen Muara Bujit. Di sana banyak ditemukan jejak binatang; cacing, ophiomorpha, jejak bangunan kepiting; dan keberadaan jenis cangkang gastropod, pelecypod. Semua peserta terlihat antusias mendengarkan penjelasan dari pak Andang. Di sini semua peserta merasa senang sekali berfoto-foto bersama.

Sementara makan siang kami terpaksa terlambat untuk mengejar waktu, baik selagi surut pada daerah Stop site IV. Kami bersama seluruh peserta fieldtrip makan siang di atas kapal. Nasi kotak sudah disiapkan oleh bang Ahmad.

Kemudian penjelasan Pak Andang berikutnya tentang kondisi lower delta plain yang terdapat pada sedimen di Pulau Datu. Di sana banyak ditemukan jenis gastropod, pelecypod. Dody dan Bang Ahmad selaku tim GDA melakukan coring 1 di sini dibantu dengan awak kapal.

Ketika sore hari, Sungai Mahakam terlihat indah untuk dinikmati. Beberapa personil tim fieldtrip dan peserta terlihat ada yang tertidur karena faktor lelah dan hembusan angin di atas kapal. Sesampainya di dermaga, kami membereskan perlengkapan dan sample yang digunakan hari ini ke dalam bus.

Leave a comment