Geoscience Journey South Sumatera – Lampung: Es Eskobar dan Tambang Baturaja

Sumatra

Pada tanggal 23 September 2014, kami berangkat dengan tujuan kota Palembang untuk mengiringi GDA Consulting yang mengadakan field trip untuk China National Offshore Oil Corporation, yang biasa di singkat CNOOC. Bertemakan, Transect South Sumatera Basin – Lampung High Geological, kami (Gendhy dan Imam) siap untuk mengabadikan segala moment yang terjadi dan berangkat dari Jakarta bersama Pak Andang Bachtiar, Mas Maradona Mansyur, Mas Purnama Suandhi dan Bayu Hary Kami juga berangkat bersama rombongan CNOOC dengan kursi yang tersebar. Kami terbang pada pukul 05.50 dengan lama penerbangan sekitar 45 menit. Setibanya di kota Palembang, kami disambut oleh aroma asap yang sedang menyelimuti kota Palembang yang disebabkan oleh adanya kebakaran hutan.

Ketika selesai ambil semua barang dari bagasi, kami menuju parkiran yang sudah ditunggu oleh Bis rombongan. Untuk field trip kali ini, disiapkan 2 kendaraan, 1 Bis berisi 30 orang dan 1 mobil (sebut saja Innova) untuk kebutuhan logistik field trip. Panas nikmat dari Pempek Candy adalah sarapan kami yang sudah disiapkan ketika menempati kursi kendaraan. Setelah itu kami bergerak menuju UNSRI untuk menjemput Pak Budhi Kuswansusilo, dosen-sekaligus Sekretaris Program Studi Teknik Geologi UNSRI dengan 1 assistant dan 2 mahasiswanya. Perjalanan kami menuju UNSRI memakan waktu hampir 2 jam, setibanya di halaman UNSRI ternyata kami sudah ditunggu di halaman depan. Pak Andang langsung turun untuk menemui Pak Budi dan tim, begitupun para rombongan yang ingin mengabadikan gambar di halaman depan kampus yang sudah berdiri sejak tahun 1960 ini. Setelah beberapa menit Pak Andang sedikit ngobrol dengan Pak Budi, semua rombongan langsung bergegas menuju Baturaja untuk mengejar makan siang. Karena keasikan ngobrol, alhasil kami sedikit telat makan siang dan tiba di Baturaja pukul 13.00 waktu setempat dan memilih Rumah Makan Padang Siang Malam untuk santap siang. Hmmm..makanan yang disajikan nampak segar dan beneran enak dilahap. Di antara makanan yang berjajar ada 1 menu yang cukup kontras, yaitu Sate Ayam Bumbu Kacang. Minuman-minuman segar juga nampak sudah dihidang beriringan dengan makanan. Es Eskobar menjadi sorotan utama diantara minuman yang lain dengan dominasi warna kuning berisi sari kelapa, leci lohan, nangka dan alpukat. Berselang 1 jam kami santap siang, kami langsung bersiap dan langsung menuju pemberhentian pertama di Tambang Batu Pasir Tanjung Baru. Setibanya disana, kami langsung disambut oleh singkapan batuan yang menjulang tinggi seperti tebing, disana kami melihat singkapan batupasir sisipan kerikil konglomerat yang ditindih oleh serpihan batu gamping Baturaja Formation. Lalu kami bergeser ke singkapan yang menjulang tinggi, disana kami juga mendapati batupasir berkerikil konglomerat dan butiran batupasir yang sangat kasar dengan interlaminasi serpih yang tebal. Lapisan yang bersilang dan fragmen butiran kasar yang mengindikasikan hidrodinamika high flow rezim yang berarus tinggi. Penyaluran geometrinya pun menunjukkan bahwa adanya aliran sungai. Setelah selesai di pemberhentian pertama, kami langsung menyambangi tempat pemberhentian kedua di tambang PT. Semen Baturaja. Sesampainya disana kami lapor sebentar untuk mengadakan kegiatan ini. Setelah melapor kami pun di bantu oleh petugas untuk mengelilingi area tambang tersebut. Sebelum kami mengelilingi area tambang, kami diberi sedikit sambutan oleh petugas, dimana mereka menyatakan kesediaannya untuk membantu kami dan cukup senang dengan hadirnya rombongan geologi di area mereka. Selesai dari kata sambutan petugas, Mas Maradona memberi sedikit penjelasan di view point area tambang. Sampai dengan ketebalan 100 meter, unit litologi-nya terdiri dari Baturaja Formation yang atasnya ditumpangi oleh Gumai Formation / Telisa Formation. Jika dilihat dari bagian atas, maka akan terlihat struktur antiklin tambang. Untuk section kedua, bagian atas terdiri dari lapisan batu pasir dan serpih. Mineral glaukonit umum terlihat saat observasi, kami juga membahasnya dalam sedimen klastik. Sekitar pukul 17.30 waktu setempat, kami pun menyudahi kegiatan field trip dan workshop ini di hari pertama dengan berfoto bersama dan langsung menuju hotel untuk beristirahat.

One thought on “Geoscience Journey South Sumatera – Lampung: Es Eskobar dan Tambang Baturaja

Leave a comment